Latest News

Featured
Featured

Gallery

Technology

Blogger news

Games

Recent Posts

Saturday, April 14, 2012

Pola Asuh Orang Tua Terhadap Anak Menurut Psikologi Dan Ajaran Rasullulah


Oleh : Dr Liza (140.366.660) Dinkes Kab. Cirebon

Perlakuan orangtua terhadap anak yang memberikan konstribusinya terhadap kompentensi sosial, emosional, dan intelektual anak. Pada penelitian oleh Diana Baumrind di bedakan adanya pola pengasuhan orang tua yang bersikap Authoritarian, permissive, authotaritative. Pada penelitian yang dilakukan oleh hurlock, shneiders dibedakan pola perilaku orang tua kedalam 7 kriteria yaitu: overprotective, permissive, rejection, acceptance, domination, submission, puniveness (overdisipline).

(Syamsu Yusuf ,2005 :51)Becker, Deutsch, Kohn, sheldon, tentang kaitan antara pola asuh orang tua berdasar kelas sosial (Samsu Yusuf ,2005:53) sebagai berikut :
  • Kelas bawah cenderung lebih keras dan menggunakan hukuman fisik terjadap kelas menengah, anak dari kelas bawah bersikap lebih agresif, independen, lebih awal dalam pengalaman seksual.
  • Kelas menengah cenderung lebih memberikan pengawasan dan perhatian sebagai orang tua. Para ibunya merasa bertanggung jawab terhadap tingkah laku anak-anaknya dan menerapkan ambisi untuk meraih status tinggi, dan menekan anak untuk mengejar statusnya melalui pendidikan dan latihan profesional.
  • Kelas atas cenderung lebih memanfaatkan waktu luangnya dengan kegiatan tertentu, lebih memiliki latar belakang pendidikan yang reputasinya tinggi, dan biasanya senang mengembangkan apresiasi estetikanya, anak-anaknya cenderung memiliki rasa percaya diri dan cenderung memanipulasi aspek realititas ; Tabel 2.5 Pola Asuh Orang tua terhadap Perilaku Anak (Syamsu Yusuf, 2005:50-51).
Tags : Pola Asuh Orangtua Terhadap AnakPsikologi Dan Ajaran Rasulullah

    Ruang Lingkup Psikologi


    Ditinjau dari segi obyeknya psikologi dapat dibedakan dalam dua golongan yang besar yaitu
    1. Psikologi yang menyelidiki dan mempelajari manusia
    2. Psikologi yang menyelidiki dan mempelajari hewan yang umumnya lebih tegas disebut psikologi hewan
    Dalam tulisan ini tidak akan dibicarakan psikologi hewan, yang akan dibicarakan adalah psikologi yang berobyekkan manusia. Sampai pada waktu ini orang masih membedakan adanya psikologi yang bersifat umum dan psikologi yang khusus. Psikologi umum adalah psikologi yang menyelidiki dan mempelajari kegiatan - kegiatan atau aktifitas fisik manusia pada umumnya yang dewasa, yang normal dan berbeda (berkultur).

    Psikologi khusus ialah psikologi yang menyelidiki dan mempelajari segi-segi kekhususan dari aktifitas psikis manusia.

    a. Psikologi Perkembangan

    Yaitu psikologi yang membicarakan perkembangan psikis manusia dari masa bayi sampai tua, yang mencakup :
    • Psikologi anak (mencakup masa bayi)
    • Psikologi puber dan adolesensi (psikologi pemuda)
    • Psikologi orang dewasa
    • Psikologi orang tua
    b. Psikologi Sosial

    Yaitu psikologi yang khusus membicarakan tentang tingkah laku atau aktifitas - aktifitas manusia hubungannya dengan situasi sosial.

    c. Psikologi Pendidikan

    Yaitu psikologi yang menguraikan kegiatan-kegiatan manusia dalam hubungannya dengan situasi pendidikan. Misalnya, bagaimana dalam menarik perhatian agar dapat dengan mudah diterima.

    d. Psikologi Kepribadian dan Tifologi

    Yaitu psikologi yang khusus menguraikan tentang struktur pribadi manusia,mengenai tipe-tipe kepribadian manusia.

    e. Psikopatologi

    Yaitu psikologi yang khusus menguraikan mengenai keadaan psikis yang tidak normal.(abnormal).

    f. Psikologi kriminil

    Yaitu psikologi yang khusus berhubungan dengan soal kejahatan atau kriminalitas.

    g. Psikologi perusahaan

    Yaitu psikologi yang khusus berhubungan dengan soal-soal perusahaan.

    Jadi dalam mempelajari psikologi ini, kita akan membatasi diri pada tingkah laku manusia, karena manusia adalah makhluk Tuhan yang tertinggi derajatnya diantara makhluk yang lain di alam ini.


    DAFTAR PUSTAKA
    • Netty Hartati, Dra.,M.SI., Islam Dan Psikologi, penerbit RAJAWALI PERS, Jakarta, 2003.

      Sejarah Singkat Perkembangan Psikologi


      Psikologo adalah ilmu yang mempelajari seluk - beluk kejiwaan manusia. Penyelidikan tentang gejala - gejala kejwaan itu sendiri mula - mula dilakukan oleh para Filsup Yunani Kuno.Pada waktu itu belum ada pembuktian-pembuktian nyata atau empiris, melainkan segala teori dikemikakan berlndaskan argumentasi-argumentasi logis ( akal ) belaka.

      Berabad - abad setelah itu,psikologi juga masih merupakan bagian dari filsafat,antara lain di Perancis muncul Rene Descartes (1596 - 1650), di Inggris muncul tokoh John Locke (1623-1704). Mereka dikenal sebagai tokoh asosiasionisme, yaitu doktrim psikologi yang menyatakan bahwa jiwa itu tersusun atas elemen - elemen sederhana dalam bentuk ide - ide yang muncul dari inderawi. Ide - ide ini bersatu dan berkait satu sama lain lewat asosisi - asosisi.

      Psikologi baru diakui menjadi ilmu independen setelah didirikan laboratoriumpsikologo oleh Wilhem Wundt pada tahun 1897, yang kemudian sangat berpengaruh bagi perkembangan psikologi selanjutnya.Para sarjana psikologi mulai menyelidiki gejala - gejala kejiwaan secara lebih sistematis dan objektif.

      DAFTAR PUSTAKA
      • Abu Ahmadi, H.Drs., Psikologi Umum, penerbit RINEKA CIPTA,2003.

        Tujuan Mempelajari Psikologi


        Pada garis besarnya orang mempelajari ilmu jiwa adalah untuk menjadikan manusia supaya hidupnya baik,bahagia dan sempurna. Test Binet kemudian disempurnakan lebih lanjut oleh ahli-ahli lain antara lain oelh Stern,Terman Merril dan sebagainya.

        Salah satu revisi yang terkenal ialah dari Terman untuk dipakai di Amerika yang terkenal dengan �standford Revision� dan sering disebut test inteligensi Stanford - Binet. Dan masih banyak test - test yang lain, misalnya test Rorschach, test Kreeplin, test T.A.T.
        Test dapat dibedakan atas bermacam - macam jenis yaitu:

        1. Menurut banyaknya orang yang di-test, test dapat dibedakan atas:
        • Test perorangan (individual), yaitu test yang diberikan secara perorangan.
        • Test kelompok, yaitu merupakan test yang diberikan secara kelompok.
        2. Berdasarkan atas peristiwa - peristiwa kejiwaan yang diselidiki, maka test dapat dibedakan atas :
        • Test pengamatan
        Dari uraian diatas dapat kita kesimpulan, bahwa manfaat dan tujuan mempelajari ilmu jiwa adalah:
        • Untuk memperoleh faham tentang gejala - gejala jiwa dan pengertian yang lebih sempurna tentang tingkah laku sesama manusia pada umumnya dan anak - anak p[ada khususnya.
        • Untuk mengetahui perbuatan - perbuatan jiwa serta kemampuan jiwa sebagai sarana untuk mengenal tingkah laku manusia atau anak.
        • Untuk mengetahui penyelenggaraan pendidikan dengan baik.

        DAFTAR PUSTAKA
        • Abu Ahmadi, H.Drs., Psikologi Umum, penerbit RINEKA CIPTA,2003.
        Tags : Tujuan Mempelajari Psikologi, Manfaat Mempelajari Psikologi, Psikologi

          Teori - Teori Belajar


          1. Teori Belajar Menurut Ilmu Jiwa Daya

          Bahwa jiwa manusia mempunyai daya-daya. Daya ini adalh kekuatan yang tersedi. Manusia hanya memanfaatkan semua daya itu dengan cara melatihnya sehingga ketajamannya di rasakan ketika di pergunakan u ntuk sesuatu hal, misalnya daya xmengenal, daya mengingat, daya berfikir, daya fantasi dan sebagainya.

          2. Teori Tanggapan

          Teori taggapan adalah suatu teori belajar yang menentang teori belajar yang di kemukakan yang di kemukakan oleh ilmu jiwa daya menurut Herbert teori yang di kedepankan oleh ilmu jiwa daya tidak ilmiyah, sebab psikologi daya tidak dapat menernghan kehidupan jiwa.

          3. Teori Belajar Menurut Ilmu Jiwa Gestalt

          Teori ini berpandangan bahwa keseluruhan lebih penting dari bagian-bagian, sebab keberadaan bagian-bagian itu di dahului keseluruhan

          4. Teori Belajar R. Gagne

          Gagne memberikan dua defenisi sebagai berikut :
          • Belajar adalah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan dan tingkah laku.
          • Belajar adalah pengetahuan atau keterampilan yang di peroleh dari intruksi.
          5. Teori Belajar Menurut Ilmu Jiwa Asosiasi

          Teori Asosiasi di sebut juga teori sarbond, Sarbond singkatan dari Timulus, Respons, dan bon. Stimulus berarti rangsangan,Respons berarti tanggapan, Bond berrarti di hubungkan. Rangsangan di ciptakan untuk memunculkan tanggapan kemudian di hubungkan antara keduanya sdan terjadilah asosiasi.

          DAFTAR PUSTAKA

            Faktor Yang Mempengaruhi Proses Dan Hasil Belajar



            1. Faktor Lingkungan

            Dalam lingkunganlah anak didik hidup dan berinteraksi dalam mata rantai kehidupan yang di sebut Ekosistem. Dua lingkungan yang pengaruh cukup signifikan terhadap belajar anak didik di sekolah :

            a. Lingkungan Alami
            • Pencemaran lingkungan hidup merupakan mala petaka bagi anak didik yang hidup di dalamnya.

            b. Lingkungan Sosial Budaya
            • Lingkungan social budaya di luar sekolah ternyata sisi kehidupan yang mendatangkan problem sendiri bagi kehidupan anak didik di sekolah. Pembangunan gedung sekolah yang tak jauh dari hiruk pikuk lalu lintas menimbulkan kegaduhan suasana kelas.
            2. Faktor Intrumental

            Setiap sekolah mempunyai tujuan yang akan di capai. Tujuan tentu saja pada tingkat kelembagaan,. Agar dapat mencapai ke arah itu di perlukan seperangkat kelengkapan dalam berbagai bentuk dan jenisny. Sarana dan fasilitas yang tersedia harus di manfaatkan sebaik-baik agar berdaya guna dan berhasil guna bagi kemajuan belajar anak didik di sekolah:
            • Kurikulum
            • Program
            • Sarana dan fasilitas
            • Guru
            • Kondisi Psikologis
            3. Kondisi Fisikologis

            Kondisi psikologis pada umumnya sangat berpengaruh terhadap kemampuan belajar seseorang. Orang yang dalam keadaan segarjasmaninya, akan berlainan belajarnya dari orang yang dalam keadaan kelelahan.

            4. Kondisi psikologis

            Emua keadaan dan fungsi psikologis tentu saja mempengaruhio belajar seseorang. Berarti belajar bukanklah berdiri sendiri, terlepas dari factor lain seperti factor luar dan factor dari dalam. Factor psikologis sdebagai factor dari dalam tentu saja merupakan hal yang utama dalam menentukan intensitas belajar seorang anak.

            Minat, kecerdasan, bakat, motivasi, dan kemampuan-kemampuan kognitif adalah factor-faktor psikologisyang utama mempengaruhiproses dan hasil belajar anak didik.

            a. Minat
            • Menurut slameto (1991 : 182), adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendir dengan suatu di luar dir. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut semakin besar minat.
            b. Kecerdasan
            • Raden cahaya prabu (1986) perna mengatakan dalam mottonya bahwa :� Didiklah anak sesuai taraf umurnya, Pendidikan yang berhasilkarena menyelami jiwa anak didikny�. Yang menarik dari ungkapan ini adalah tentang umur dan menyelami jiwa anak didik.
            c. Bakat
            • Bakat merupakan faktoryang besar pengruhnya terhadap proses dan hasil belajar seseorang. Hampir tidak ada yang membantah , bahwa belajar pada bidang yang sesai dengan bakat memperbesar kemungkinan berhasilnya usaha itu.
            d. Motivasi
            • Menurut Noehi Nasution (1993 : 8 ) motivasi adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Jadi motivasi untuk belajar adalah kondisisi psikologis yang mendorong seorang untuk belajar. Penemuan � penemuan penelitian menunjukan bahwa hasil belajar pada umumnya meningkat jika motivasi untuk belajar bertambah.
            e. Kemampuan Kognitif
            • Dimana orang menyadari bahwa pengetahuannya berasal dari masa lampau atau atau berdasarkan kesempatan yang diperoleh di masa lampau.
            DAFTAR PUSTAKA
            Tags : Faktor Yang Mempengaruhi Proses Dan Hasil Belajar, Yang Mempengaruhi Proses Dan Hasil Belajar, Proses Dan Hasil Belajar, Hasil Belajar

              Pengertian, Contoh dan Macam Proses Belajar


              A. Pengertian Belajar

              Kata belajar suda akrab dengan semua lapisan masyarakat.
              • Menurut James O, Whittker,Merumuskan belajar sebagai proses di mana tingkah laku di timbulkan atau di ubah m,elalui latihan atau pengalaman.
              • Drs. Slameto merumuskan pengertian tentang belajar, menurutntya belajar adalah suatu proses usaha yang di lakukan individu untuk memperoleh sesuatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
              • Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat pundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan.
              • Belajar Skiner, yang dikutip Barlow (1985) dalam bukunya educational psychology the teaching-learning process, belajar adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif. Berdasarkan eksperimennya B.F Skimer percaya bahwa proses adaptasi tersebut akan mendatangkan hasil yang optimal apabila ia diberi penguat (reinforce)
              Chaplin dalam dictionary of psychology membatasi belajar dengan dua macam Rumusan. Rumusan pertama berbunyi belajar adalah perolehan perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman. Rumusan keduanya belajar adalah proses memperoleh respon-respon sebagai akibat adanya latihan khusus.


              Hintzman dalam bukunya menyatakan belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri organisme (manusia dan hewan) disebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut. With dalam bukunya menyatakan belajar adalah perubahan yang relatif menetap yang terjadi dalam segala macam/keseluruhan tingkah laku suatu organisme sebagai hasil pengalaman.

              Reber dalam kamus susunannya yang tergolong modern, Dictionary of psychology membatasi belajar dengan dua macam definisi. Pertama, belajar adalah proses memperoleh pengetahuan, biasanya sering dipakai dalam pembahasan psikologi kognitif. Kedua belajar adalah suatu perubahan kemampuan bereaksi yang relatif langgeng sebagai hasil latihan yang diperbuat.

              Dalam definisi ini terdapat empat macam Istilah yang esensial dan perlu disoroti untuk memahami proses belajar, antara lain :
              1. Relatively permanent, yang secara umum menetap
              2. Response potentiality, kemampuan bereaksi
              3. Reinforce,yang diperkuat
              4. Practice, Praktek atau latihan
              Biggs dalam Pendahuluan teaching for learning mendefinisikan belajar dalam 3 macam Rumusan, yaitu Rumusan kuantitatif, Rumusan institusional, Rumusan kualitatif.

              B. Contoh Belajar

              Seorang anak balita memperoleh mobil-mobilan dari ayahnya. Lalu ia mencoba memainkan ini dengan cara memutar kuncinya dan meletakannya pada suatu permukaan atau dataran. Perilaku �memutar� dan �meletakan� tersebut merupakan respon atau reaksi atas rangsangan yang timbul pada mainan itu.

              Pada tahap permulaan, respon anak terhadap stimulus yang ada pada mainan tadi biasanya tidak tepat atau setidak-tidaknya tidak teratur. Namun, berkat latihan dan pengalaman berulang-ulang lambat laun ia menguasai dan akhirnya dapat memainkan mobil-mobilan dengan baik dan sempurna.

              Sehubungan dengan contoh itu belajar dapat dipahami sebagai proses yang dengan proses itu sebuah tingkah laku ditimbulkan atau diperbaiki serentetan reaksi atas situasi atau rangsangan yang ada.


              Jadi dapat disimpulkan bahwa belajar adalah serangkaian jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahantingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, efektif, dan psikomotor.

              C. Proses Belajar

              Dalam proses belajar aktivitas tertentu ataupun aktivitasnya adalah sebagai berikut:
              Proses dari bahasa latin �processus" yang berarti �berjalan ke depan� menurut Chaplin (1972) proses adalah suatu perubahan yang menyangkut tingkah laku atau kejiwaan.

              Dalam psikologi belajar proses berarti cara-cara/langkah-langkah khusus yang dengannya beberapa perubahan ditimbulkan hingga tercapainya hail-hasil tertentu (Reber, 1988). Jadi proses belajar dapat diartikan sebagai tahapan perubahan perilaku kognitif, efektif dan psikomotor yang terjadi dalam diri siswa

              Fase - Fase dalam Proses Belajar

              Menurut Jerome S. Bruner, salah seorang penentang teori S.R Bond dalam proses pembelajaran siswa menempuh tiga episode atau fase, antara lain :
              • Fase informasi (tahap penerimaan materi)
              • Fase transformasi (tahap pengubahan materi)
              • Fase evaluasi (tahap penilaian materi)
              Menurut Wittig (1981) dalam bukunya psychology of learning, setiap proses belajar selalu berlangsung dalam 3 tahapan, antara lain :
              • Actuation (tahap perolehan/penerimaan informasi)
              • Storage (tahap penyimpanan informasi)
              • Retrieval (tahap mendapatkan kembali informasi)
              1. Mendengarkan
              • adalah salah satu aktivitas belajar, setiap orang belajar di sesekolah pasti ada aktivitas mendengarkan. Ketika seorang guru menggunakan metode cerama, maka setiap siswa atau mahasiswa di haruskan m,endengarkan apa yang guru (dosen) sampaikan.
              2. Memandang
              • yang di magsud di sinio adalah mengarahkan suatu penglihatan ke suatu objek. Di kelas, seorang pelajar memandang papan tumlis yang berisikan tulisan yang baru saja di guru tulis, tulisan yang pelajar pandang itu menimbulkan kesan dan selamnjutnyatersimpan dalam otak.
              3. Meraba, Membau, dan Mencicipi / Mencecap
              • Adalah indra manusia yang dapat di jadikan sebagai alat untuk kepentingan belajr, artinya aktivitas meraba, membau. Dan mencecap dapat memberikan kesempatan bagi orang untuik belajar. Tentu saja aktivitasnya harus di sadari oleh suatu tujuan.
              4. Menulis atau mencatat
              • Catatan sangat berguna untuk menampung sejumlah informasi, yang tidahanya bersifat fakta-fakta, melainkan juga terdiri atas materi hasil dari bahan bacaan.
              5. Membaca
              • Aktivitas membaca adalah aktivitas yang paling banyak di mlakukan selama belajar di sekolah atau di perguruan tinggi. Kalau belajar adalah untuk mendapatkan ilmu pengetahuan, maka membaca salah jalan menuju pintu ilmu pengetahuan, maka membaca adalah jalan menuju pinti ilmu pengetahuan ini berarti untuk mendapatkan ilmu pengetahuan tidak ada cara lain yang harus di lakukan kecuali memperbanyak membaca. Kalau begitu membaca identik dengan mencari ilmu pengetahuan agar menjadi cerdas dan mengabaikan berarti kebodohan.
              6. Mencari ikhtisar atau ringkasan dan menggaris bawahi

              7. Mengamati table-table, diagram- diagram dan bagan-bagan

              8. Menyusun paper atau kertas kerja

              9. Mengingat

              10. Berfikir

              Videos